Iklan Infeed Image Above

Perubahan psikologis kehamilan dan Proses Pencapaian Peran Ibu


Perubahan psikologis

1).  Perubahan psikologis trimester I
                  Segera setelah konsepsi kadar harmon estrogen dan progesterone kehamilan akan meningkat dan ini akan menimbulkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan menimbulkan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang mencicipi kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
                  Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan diam-diam seorang ibu yang mungkin diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya (PusDikNaKes, 2003).
2). Perubahan psikologis trimester II
            Trimester kedua biasanya yakni dikala ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah mendapatkan kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat mencicipi gerakan bayinya dan ibu mulai mencicipi kehadiran bayinya bagi seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman ibarat yang dirasakannya pada trimester pertama dan mencicipi meningkatnya libido.

3). Perubahan psikologis trimester III
            Trimester ketiga sering kali disebut periode menuggu dan waspada karena pada dikala itu ibu merasa tidak tabah menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai mencicipi takut akan rasa sakit dan ancaman fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akhir kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya abnormal dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa duka karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan pertolongan dari suami, keluarga dan bidan.

Selain perubahan psikologis yang normal pada waktu hamil, seorang calon ibu juga akan mengalami tingkatan psikologi pencapaian tugas sebagai seorang yaitu

Proses Pencapaian Peran Ibu

Menurut teori Rubin mengenai pencapaian tugas ibu ada suatu proses dari acara Taking On, Taking In, dan Letting Go yaitu:
a.       Aktivitas Taking On: Mimicry/ menggandakan dan bermain peran/ role play
Mimicry adalah menggandakan perbuatan atau sikap orang lain yang menjadi role model baginya (missal wanita lain yang sedang hamil) dan berguru dari banyak sekali sumber perihal hal-hal yang akan dihadapinya nanti, (missal: apa yang aka terjadi dan bagaimana rasanya melahirkan, atau bagaimana bayi itu pada masa-masa awal setelah lahir), yang disukai akan diadopsi dan yang tidak disukai akan dihindari.
b.      Aktivitas Taking In: Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi
Dalam fantasi, seorang wanita membayangkan dirinya nanti. Misalnya: akan ibarat apa nanti dikala melahirkan, baju apa yang akan dipakaikan ke bayinya, hubungannya dengan suami dan anggota keluarga lain setelah persalinan. Fantasi ini memungkinkan si wanita menyebarkan pemahaman perihal bagaimana ia kan berperilaku.
c.       Aktivitas Letting Go: Griefwork
Mereview, mengingat kembali hal-hal yang bekerjasama dengan tugas diri sebelumnya dan melepaskan tugas yang tidak lagi sesuai atau tidak memungkinkan lagi dilakukan. Pengalaman, hubungna interpersonal dan situasi yang berkaitan dengan diri yang lalu dapat actual atau hanya harapan, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini membantu melepaskan secara perlahan-lahan kelekatannya dengan “mantan ” dirinya. ()
Perubahan psikologis kehamilan dan Proses Pencapaian Peran Ibu

Histats