Iklan Infeed Image Above

Post Partum Blues Ibu Nifas


Post Partum Blues Ibu Nifas
Ada kalanya ibu mengalami perasaan duka yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut dengan baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan yang dialami ibu ketika hamil sehingga sulit mendapatkan kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rassa lelah yang dirasakan. Selain itu, juga karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan kehamilan. Disini hormone memainkan peranan utama dalam hal bagaimana ibu bereaksi terhadap situasi yang berbeda. Setelah melahirkan dan lepasnya plasenta dari dinding rahim, badan ibu mengalami perubahan besar dalam jumlah hormone sehingga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Disamping perubahan fisik, hadirnya seorang bayi dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan ibu dalam hubungannya dengan suami, orang tua, maupun anggotta keluarga lain. Perubahan ini akan kembali secara perlahan setelah ibu mengikuti keadaan dengan peranan barunya dan tumbuh kembali dalam keadaan normal.

Gejala-gejala baby blues, antara lain menangis, mengalami perubahan perasaan, cemas, kesepian, khawatir mengenai sang bayi, penurunan gairah seks, dan kurang percaya diri terhadap kemamupuan menjadi seorang ibu. Jika hal ini terjadi ibu disarankan untuk melaksanakan hal-hal berikut ini :

1.  Mintalah pinjaman suami atau keluarga jikalau ibu membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan.
2.    Beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya.
3.    Buang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi.
4.    Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri.

Ada kalanya ibu mencicipi kesedihan karena kebebasan, otonomi, interaksi social, kemandirianya berkurang. Hal ini akan menyebakan depresi pasca persalinan (depresi post partum). 


Berikut ini gejala-gajala depresi pasca persalinan :

1.    Sulit tidur, bahkan ketika bayi sudah tidur.
2.    Nafsu makan hilang.
3.    Perasaan tidak berdaya atau kehilangan koontrol.
4.    Terlalu cemas atau tidak perhatian  sama sekali pada bayi.
5.    Tidak menyukai atau takut  menyentuh bayi.
6.    Pikiran yang angker mengenai bayi.
7.    Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi.
8.    Gejala fisik menyerupai banyak wanita sulit bernafas atau perasaan berdebar-debar.

Jika ibu mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya ibu memberitahu suami, bidan, atau dokter. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan konsultasi dengan psikiater. Jika depresi berkepanjangan ibu perlu mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

Seorang ibu multipara mudah mengalami/menderiita depresi masa nifas. Hal ini disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi bawah umur sebelum melahirkan anaknya ini. Ibu yang tidak mengurusi dirinya sendiri, seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah. Hal ini mengambarkan ibu menderita depresi masa nifas.

Depresi masa nifas yakni keadaan yang amat serius. Wanita memerlukan banyak istirahat dan dukungan. Gejala-gejala lain dari depresi masa nifas yaitu ibu tidak merawat dirinya sendiri ataupun bayinya dan merasa mendengar bunyi seseorang yang sebetulnya tidak ada. Ibu menderita depresi masa nifas mungkin perlu minum obat. Ia harus diperiksa oleh spesialis yang dapat menilainya secara psikologis, untuk mengetahui apakah ia membutuhkan pengobatan. Dan diperlukan juga dukungan keluarga, dengan cara selalu mengunjungi dan menyampaikan pinjaman dan dorongan kepada ibu.


 DAFTAR PUSTAKA

Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan nifas normal
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Post Partum.
Saifudin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.

Histats