Iklan Infeed Image Above

TANDA-TANDA PERSALINAN


Mengetahui tanda-tanda persalinan sangat penting terutama bagi ibu primi atau yang pertama kali hamil. Hal tersebut dimaksudkan supaya nantinya ibu dan keluarga sudah bersiap diri ketika sudah muncul adanya tanda ibu akan melahirkan. Sebenarnya banyak tanda – tanda persalinan namun ada 3 tanda yang paling utama yaitu :

1.      Kontraksi (His)
TANDA-TANDA PERSALINAN KONTRAKSI (HIS)
HIS
Ibu terasa kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan dari pinggang ke paha.Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon oksitosin yang secara fisiologis membantu dalam proses pengeluaran janin.
Ada 2 macam kontraksi yang pertama kontraksi palsu (Braxton hicks) dan kontraksi yang sebenarnya. Pada kontraksi palsu berlangsung sebentar, tidak terlalu sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan kekuatan kontraksi. Sedangkan kontraksi yang sebetulnya kalau ibu hamil mencicipi kenceng-kenceng makin sering, waktunya semakin lama, dan makin berpengaruh terasa, diserta mulas atau nyeri ibarat kram perut. Perut bumil juga terasa kencang. Kontraksi bersifat fundal recumbent /nyeri yang dirasakan terjadi pada episode atas atau episode tengah perut atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan panggul serta perut episode bawah. Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi (His) palsu. Kontraksi ini merupakan hal normal untuk mempersiapkan rahim untuk bersiap mengadapi persalinan.

2.      Pembukaan serviks . primi >1,8cm dan multi 2,2cm
Terjadi pembukaan serviks . primi (Pertama hamil) >1,8cm dan multi (lebih dari satu kali hamil)  2,2cm.
Biasanya pada bumil dengan kehamilan pertama, terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri terjadi karena adanya tekanan panggul ketika kepala janin turun ke area tulang panggul sebagai akhir melunaknya rahim. Untuk memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melaksanakan pemeriksaan dalam (vaginal touche).

TANDA-TANDA PERSALINAN PECAH KETUBAN
     3.      Pecahnya ketuban dan keluarnya bloody show.
Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu terjadi karena pada ketika menjelang persalinan terjadi pelunakan, pelebaran, dan penipisan ekspresi rahim. Bloody show ibarat lendir yang kental dan bercampur darah. Menjelang persalinan terlihat lendir bercampur darah  yang ada di leher rahim tsb akan keluar  sebagai akhir terpisahnya membran selaput yang menegelilingi janin dan cairan ketuban mulai memisah dari dinding rahim.
Tanda selanjutnya pecahnya ketuban, di dalam selaput ketuban (korioamnion) yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai ganjal bagi janin supaya terlindungi, mampu bergerak bebas dan terhindar dari syok luar.  Terkadang ibu tidak sadar ketika sudah mengeluarkan cairan ketuban dan terkadang menganggap bahwa yang keluar ialah air pipisnya. Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar hingga ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini mampu terjadi secara normal namun bias juga karena ibu hamil mengalami trauma, infeksi, atau episode ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan pecah. Setelah ketuban pecah ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
Terjadinya pecah ketuban merupakan tanda terhubungnya dengan dunia luar dan membuka potensi kuman/ bakteri untuk masuk. Karena itulah harus segera dilakukan penanganan dan dalam waktu kurang dari 24 jam bayi harus lahir apabila belum lahir dalam waktu kurang dari 24 jam maka dilakukan penangana selanjutnya misalnya caesar.
 




Daftar Pustaka :
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta : JNPKKR-JHPIEGO.

Histats