Iklan Infeed Image Above

DISTOSIA PERSALINAN KARENA KELAINAN PINTU ATAS PANGGUL

1. Definisi 
Distosia karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan adanya kelainan pada jaringan keras/tulang panggul, atau kelainan pada jaringan lunak panggul. Jalan lahir merupakan komponen yang sangat penting dalam proses persalinan yang terdiri dari jalan lahir lunak. Proses persalinan merupakan proses mekanis yang melibatkan tiga faktor, yaitu jalan lahir, kekuatan yang mendorong, dan akibatnya janin yang didorong dalam satu mekanis tertentu dan terpadu.

2. Etiologi 
Kelainan yang terdapat pada masing-masing faktor dapat diperinci sebagai berikut: power yakni kekuatan his dan mengejan, passage yakni jalan lahir, passenger yakni kelainan bentuk dan besar janin. 

3. Jenis-jenis panggul: 
Ginekoid, Android, Antropoid, Platipelloid Ukuran panggul rata-rata dan terkategori normal: Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm; Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya ialah 20 cm; Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm. 

4. Prognosis 
Bahaya pada ibu: 
partus lama yang sering disertai pecahnya ketuban pada pembukaan kecil, dapat mengakibatkan dehidrasi serta asidosis dan jerawat intepartum; dengan his yang besar lengan berkuasa sedang kemajuan janin dalam jalan lahir tertahan dapat timbul regangan segmen bawah uterus dan pembentukan bundar retrkai patologi keadaan ini dikenal dengan ruptur uteri; dengan persalinan tidak maju karena dengan disproporsi sefalopevik, jalan lahir pada suatu daerah mengalami tekanan yang lama antara kepala janin dan tulang panggul, hal ini mengakibatkan gangguan sirkulasi dengan akhir terjadinya iskemi dan kemudian nekrisis pada daerah tersebut. 

Bahaya pada janin;
partus lama dapat meningkatkan simpulan hidup perinatal, ditambah dengan jerawat intrapartum; prolapsus funikuli, apabila terjadi mengandung ancaman yang sangat besar bagi janin dan memerlukan kelahirannya dengan segera apabila janin masih hidup; dengan adanya disproporsi sefalopelvik kepada janin dapat melewati rintangan pada panggul dengan mengadakan molage, molage dapat dialami kepala janin tanpa akhir yang jelek hingga batas-batas tertentu akan tetapi apabila batas-batas dilampaui, terjadi sobekan pada tentorium sereblli dan perdarahan intrakanial; selanjutnya tekanan oleh promotorium atau kadang kala oleh simpisis pada panggul picak menyababkan perlukaan pada jaringan diatas tulang kepala janin malah dapat mengakibatkan praktur pada tulang peritalis. 

5. Penanganan 
Seksio cesaria dapat dilakukan secara efektif dan primer, yakni sebelum persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara sekunder, yakni sesudah persalinan berlangsung selam beberapa waktu. Seksio cesaria efektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada kehamilan cukup bulan karena kesempitan panggul dan cukup berat, atau karena terdapat disproposi sefalopelvik.


Kesempitan Pintu Atas Panggul 
Pintu atas panggul dianggap sempit kalau konjungata vera kurang dari 10 cm, atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm. 

Pengaruh panggul sempit pada kehamilan dan persalinan: 

a. Pengaruh pada kehamilan 
  1. Dapat mengakibatkan retroflexio uteri gravidi incarcerate. 
  2. Karena kepala tidak dapat turun, maka terutama pada primigravida fundus lebih tinggi dari pada biasanya dan mengakibatkan sesak napas atau gangguan peredaran darah. 
  3. Kepala tidak turun kedalam rongga panggul pada bulan terakhir 
  4. Dapat mengakibatkan letak muka, letak sunggsang dan letak lintang. 
  5. Bisanya anak seorang ibu dengan panggul sempit lebih kecil dari pada ukura bayi pukul rata. 
b. Pengaruh pada persalinan
  1. 1. Persalinan lebih lama dari biasa 
  2. Pada panggul sempit sering terjadi kelainan presentase atau posisi 
  3. Dapat terjadi rupture uteri kalua his menjadi lebih besar lengan berkuasa dalam usaha mengatasi rintangan yang ditimbulkan oleh panggul yang sempit 
  4. Sebaliknya bila otot Rahim menjadi lelah karena rintangan oleh panggul sempit dapat terjadi jerawat intrapartum 
  5. Terjadinya fistel : tekanan yang lama pada jaringan dapat mengakibatkan ischaemia yang menyebabkan nekrose 
  6. Rupture symphyse (symphysiolysis) dapat terjadi : malahan kadang kala rupture dari articulation sacroiliaca. 
  7. Parese kaki dapat berkembang menjadi karena tekanan dari kepala pada urat-urat syaraf di dalam rongga panggul. (Obstetri Patologi Elstar Offset Bandung). 
Kesempitan pintu atas panggul Pintu atas panggul dikatakan menyempit, apabila diameter antero-posterior kurang dari 10 cm atau bila diameter transversa terbesar kurang dari 12 cm. diameter muka belakang pintu atas panggul biasanya diperkirakan dengan pengukuran secara manual konjungata diagonalisnya yang kurang lebih 1,5 cm lebih panjang. Oleh Karena itu kesempitan pintu atas panggul juga dinyatakan bila konjungata diagonalis kurang dari 11,5 cm. Bentuk pintu atas panggul juga penting dalam menentukan kemampuan panggul, pengukuran tersendiri diameter muka belakang dan melintang serta perhitungan area. (Obstetric Williams). 

Sumber:
1. Winkjosastro. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta;2002.
2. Cunningham. Obstetric Williams. penerbit buku kedokteran ECG, Jakarta;2006.
3. IBG Manuaba dkk. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta;2006

Histats