KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN GASTROINTENSINAL
Jerold M.carlson,M.D.,M.P.H
Diagnosis dan penatalaksanaan gangguan medis atau bedah yang terjadi pada wanita mengandung sering kali sulit dan membingungkan.hal ini terutama terjadi bila diagnosis dan intervensi segera ialah kritis,pada keadaan akut abdomen bedah(halaman 144).gambaran klinis yang timbul membantu dalam menjelaskan keadaan dan menuntun penatalaksanaan.riwayat gangguan atau syok gastrointestinal,ginjal,atau jantung,tumor,diabetes mellitus atau penggunaan obat menyadarkan dokter kepadadiagnosis yang lebih dan langkah tindakan yang diambil..
Nyeri dan muntah yang persisten memerlukan perhatian yang cepat.diagnosis diferensial termasuk hiperemesis gravidarum (halaman 84).penyakit ulkus,penyakit kanal bilier,apendisitis,pancreatitis dan sejumlah gangguan medis atau bedah lainnya menyerupai krisis sel sabit,porfiria,salpingitis,obstruksi usus,hemia,enteritis,,penyakit peradangan usus,kolik ginjal,dan kerusakan adneksa. Pemeriksaan termasuk pemeriksaan laboratorium yang sesuai untuk menyingkirkan proses akut dan observasi serial ntuk menilai perubahan keadaan dengan berjalannya waktu.
Diagnosis penyakit ulkus dan refluks esofagitis paling sering dibuat dengan endoskopi,konfirmasi dengan pemeriksaan sinar x jarang diharapkan dan sebaiknya dihindari pada kehamilan,jika mungkin,untuk menurunkan pemaparan janin terhadap radiasi.pendapat ini tidak boleh diinterpretasikan salah bahwa pemeriksaan, sinar-Xtidak pernah diindekasikan pada kehamlan pemeriksaan sinar-X harus dilakukan bila terang manfaat pemeriksaan tersebut melebihi akhirnya (halaman 62)penatalaksanaan termasuk tindakan hidrasi,makanan kecil ,antasida,dan pembatasan diet.
Jika gejala maternal berkembang ditandai dengan adanya demam nyeri yang memberat,dan ikterus,diperlukan pemeriksaan darah serial untuk mendeteksi peninggian hitung sel darah putih dan pergeseran dalam hitung diferensial (yang mengarahkan pada proses peradangan )menurunnya kadar hematokrit (mencerminkan perdarahan)perubahan enzim serum dan kadar elektrolit dan perubahan dalam hasil kimia hasil feses harus diperiksa untuk adanya darah,dam bila diindikasikan,pemeriksaan untuk telur dan parasit.
Jika diduga terjadi penyakit kanal empedu ultrasonografi sangat berkhasiat dalam mendiagnosis kolesistitis akut dan sering kali juga kolelitiasis.dokterjuga harus menemukanlekositosis dan meningkatnya kadar alkali fosfatase serum,SGOT dan adakala amylase dan lipase tetapi biasanya kadar bilirubin yang normal.untuk kolesistitis akut rawat pasien rumah sakit untuk tindakan suportif dan penatalaksanaan simpotomatik hingga keadaanya menjadi stabil berikan istirahat baring,hidrasi intaravena dan analgesia menyerupai yang diperlukan.pembedahan dilakukan hanya bila keadaan pasien tidak stabilatau keadaanya memburuk.pentalaksanaan bedah biasanya ditunda hingga setelah persalinan.F
Pancreatitis berkaitan dengan aneka macam macam penyebab menyerupai penggunaan obat atau alkohol,penyakit infeksi kanal bilier,trauma pada pankkreas,dan gangguan metabolic pemeriksaan laboltorium mengambarkan peningkatan kadar lipase serum dan kadar bilirubin yang meningkat atau normal,serta peningkatan hitung darah putih,peningkatan hematokrit dan kadar gula darah pegobatan medis konservatif seringkali efektif pada kehamilan penyakit peradangan usus dapat diperberat oleh kehamilan walaupun hal ini tidak selalu terjadi.perjalanan yang kronis ialah karakteristik pengobatan steroid sebagai perhiasan terhadap antikbiotika,antipasmodik,dan sedatife membantu mengontrol gambaran akut pemeriksaan sinar –X pda posisi tertentu diharapkan untuk konfrmasi obstruksi usus dengan mengambarkan usus yang mengalami distensi yng mengandung gambaran atas air-udara (fluid-gas level).ultrasonografi sangat membantu dalam mengidentifikasi adanya rongga jerawat atau visualisasi pangkreas yang membesar.pada umumnya,pengobatan trointestinal pada kehamilan ialah sama dengan yang dilakukan pada keadaan tidak mengandung kecuali penggunaan sinar-X harus ditekan.penatalaksanaan obstetric pada persainan dan kelahiran harus dilakukan sesuai indikasi mengubah pendekatan hanya bila status maternal atau janin memburuk.