KEHAMILAN DENGAN MASSA ABDOMEN
Susan B. Wilson , M.D
Masa abdomen dalam kehamilan menunjukan perlunya pemeriksaan yang berhati- hati, apakah di temukan alasannya bergejala atau secara tidak sengaja, apakah di temukan alasannya bergejala atau secara tidak sengaja, diagnosis diferensi memerlukan pemeriksaan fisik yang cermat dan riwayat penyakit yang terici untuk menjelaskan pola rasa nyeri dan gejala – gejala yang berkaitan.
Jika tumor membesar sesuai usia kehamilan, pertimbangkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan kehamilan. pertama kali perjelas bahwa pasien benar –benar mengandung pemeriksaan ultrasonografi membantu dalam membedakan blighted ovum, kehamilan ektopik, dan mola hidati formis dan juga menentukan adanya massa, ukuran, konsistensi, (padat atau kristik) dan daerah dari masa tersebut.
Adalah penting untuk mempelajari apakah masa intrisikdari uterus yang grafid ( intraluminal atau intramural) atau berbeda dari uterus. Informasi ini membedakan lesi adneksa, intra-ab-dominal, atau retroperitoneal. Leiomioma uteri yang asimtomatik tidak memerlukan perawatan khusus pada kehamilan, walaupun keadaan ini dapat menjadikan obstruksi pada persalinan. Tetapi, degenerasi akut dengan rasa nyeri demam, dan lekositosis mengharuskan pengobatan simptomatik, sering kali menggunakan analgesa dalam jumlah banyak hingga fase akut menghilang. Masalah bedah akut harus disingkirkan pertama kali. Miomektomi jarang di indikasi pada kasus tersebut alasannya tindakan tersebut jarang dibutuhkan dan terjadi resiko perdarahan, infeksi, hipoksia janin, dan kelahiran premature.
Jika ukuran kehamilan sesuai dengan lamanya kehamilan berdasarkan pada periode mensturasi terakhir masa kemungkinan terletak ekstrauterin, paling sering berasal dari adneksa. Jika rahim lebih besar dari yang di perkirakan, tentukan untuk adanya komplikasi kehamilan termasuk mola hidatiformis, mioma uterus atau malformasi uterus.
Kehamilan dengan masa ekstrauterin paling sering berasal dari ovarium, biasanya berapa korpus luteum kehamilan dan kista teka lutein. Tetapi, keadaan tersebut dapat mencerminkan penyakit peradangan usus yang terjadi bersamaan.
Waspadalah mengenai kemungkinan neoplasma ovarium walaupun jarang terjadi pada wanita muda dalam usia reproduksi.Hal ini berlaku jikalau terutama massa terasa keras, nodular, dan bilateral. Carilah adanya gelombang cairan (fluid wave), dan karenanya sulit untuk mendeteksi kehamilan. Asites mungkin merupakan gejala pertama yang tampak. Masa ovarium jinak yang umumnya yaitu kistik, licin, mudah digerakkan, tidak nyeri dan unilateral.
Laparotomi untuk menentukan stadium kanker ovarium memerlukan insisi di garis tengah suprapubik untuk eksplorasi yang adekuat dan observasi. Kumpulkan cairan amnion untuk pemeriksaan sel; jikalau tidak terdapa asites, lakukan pembilasan perionium dengan saline. Catatlah dengan hati-hati biasanya lesi, terutama jikalau terletak di permukaan diafragma, omentum mesenterium, usus dan prakolik. Lakukan pengambilan referensi biopsy yang mewakili dan kelenjar getah bening aorta yang teraba. Konsultasi onkologi yaitu penting untuk melaksanakan tindakan pembedahan yang optimal dan pengobatan embel-embel selanjutnya.
Tundalah pembedahan, jikalau mungkin hingga trimester kedua untuk menghindari resiko terhadap janin akhir anastesia dan hipoksia intraoperatif selama organogenesis embrion karnaman 58). Kista fungsional atau seringkali menghilang secara spontan . kerusakan adneksa simptomatik biasanya memerlukan intervensi bedah segera untuk perawatan deskriptif pada awal trimester ke tiga, tiap ahad penundaan meningkatkan kesempatan janin untuk dapat tetap bertahan hidup. Pertimbangkan pemberian steroid untuk mempercepat pematangan paru-paru janin.
Kepustakaan
Lafery JP,koonz WL, layman L,et al. sonographic evalucion of the adnexa during eary pregnancy. Surg gynecol obstetri63 319, 1986,
Roberts JA.Management of gynecologic tumors during pregnancy, clin perinatol 10:369, 1983
Winer-Muran HT,Muram D,Gillien MS, et al. Uterine myomas in pregnancy. Can med assoc j 128 : 949, 1983.