Learning Style
Gaya berguru dapat didefinisikan sebagai cara seseorang dalam mendapatkan hasil berguru dengan tingkat penerimaan yang optimal dibandingkan dengan cara yang lain. Setiap orang memiliki gaya berguru masing-masing. Pengenalan gaya berguru sangat penting. Bagi guru dengan mengetahui gaya berguru tiap siswa maka guru dapat menerapkan tekhnik dan seni administrasi yang sempurna baik dalam pembelajaran maupun dalam pengembangan diri. Hanya dengan penerapan yang sesuai maka tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Seorang siswa juga harus memahami jenis gaya belajarnya. Dengan demikian, ia telah memiliki kemampuan mengenal diri yang lebih baik dan mengetahui kebutuhannya. Pengenalan gaya berguru akan menunjukkan pelayanan yang sempurna terhadap apa dan bagaimana sebaiknya disediakan dan dilakukan biar pembelajaran dapat berlangsung optimal.
Secara realita jenis gaya berguru seseorang merupakan kombinasi dari beberapa gaya belajar. Di sini kita mengenal ada tiga gaya belajar, yaitu: gaya berguru visual, auditori, dan kinetetik. Masing-masing gaya berguru terbagi dua, yaitu: yang bersifat eksternal (tergantung media luar sebagai sumber informasi) dan yang bersifat internal (tergantung pada kemampuan kita bagaimana mengelola pikiran dan imajinasi) (Didang, 2006).
Gaya berguru merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi seni administrasi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan berguru yang sesuai dengan tuntutan berguru di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran (Slamento,2003).
Fleming dan Mills (1992) dalam Slamento (2003) mengajukan kategori gaya berguru (Learning Style) VARK ( Visual, Auditory, Read-write, Kinestetic) tersebut sebagai berikut :
1. Visual (V)
Kecenderungan ini mencakup menggambarkan informasi dalam bentuk peta, diagram, garfik, flow chart dan symbol visual menyerupai panah, lingkaran, hirarki dan materi lain yang digunakan instruktur untuk mempresentasikan hal-hal yang dapat disampaikan dalam kata-kata. Hal ini mencakup juga desain, pola, bentuk dan format lain yang digunkan untuk menandai dan memberikan informasi.
a. Beberapa karakteristik Visual Learner adalah :
1) Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar
2) Menyukai aba-aba tertulis, foto dan ilustras untuk dilihat
3) Saat petunjuk untuk melaksanakan sesuatu diberikan biasanya kan melihat teman-teman lainnya gres ia sendiri bertindak
4) Cenderung menggunakan gerakan badan untuk mengekspresikan atau mengganti sebuah kata ketika mengungkapkan sesuatu
5) Kurang menyukai berbicara di depan kelompok dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain
6) Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan
7) Menyukai diagram, kalender maupun grafik time-line untuk mengingat bab peristiwa
8) Selalu mengamati seluruh elemen fisik dari lingkungan belajar
9) Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan
10) Biasanya tipe ini dapat duduk damai di tengah situasi yang ribut atau ramai tanpa merasa terganggu
11) Mengorganisir materi belajarnya dengan hati-hati
12) Berusaha mengingat dan memahami menggunakan diagram, table dan peta
13) Mempelajari materi dengan membaca catatan dan membuat ringkasan
b. Media atau materi yang cocok
1) Guru yang menggunakan bahasa badan atau gambar dalam keadaan menerangkan
2) Media gambar, video, poster dan sebagainya
3) Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar
4) Flow chart
5) Grafik
6) Menandai bagian-bagian yang penting dari materi asuh dengan menggunakan warna yang berbeda
7) Symbol-simbol visual
c. Strategi belajar
Ø Mengganti kata-kata dengan symbol atau gambar
2. Aural atau Auditory Learning (A)
Modalitas ini menggambarkan preferensi terhadap informasi yang didengar atau diucapkan. Siswa dengan modalitas ini berguru secara maksimal dari ceramah, tutorial, tape diskusi kelompok, bicara dan membicarakan materi. Hal ini mencangkup berbicara dengan bunyi keras atau bicara kepada diri sendiri.
a. Beberapa karakteristik Auditory Learner antara lain :
1) Mampu mengingat dengan baik apa yang mereka katakana maupun yang orang lain sampaikan
2) Mengingat dengan baik dengan jalan selalu mengucapkan dengan nada keras dan mengulang-ulang kalimat
3) Sangat menyukai diskusi kelompok
4) Menyukai diskusi yang lebih lama terutama untuk hal-hal yang kurang mereka pahami
5) Mampu menginngat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas
6) Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV dan bahkan dapat menirukannya secara sempurna dan komplit
7) Suka berbicara
8) Kurang suka peran membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang baik)
9) Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang gres saja dibacanya
10) Kurang dalam mengerjakan peran mengarang atau menulis
11) Kurang memperhatikan hal-hal gres dalam lingkungan sekitarnya menyerupai : hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman yang gres dsb.
12) Sukar bekerja dengan damai tanpa mengakibatkan suara
13) Mudah terganggu konsentrasi alasannya yaitu bunyi dan juga susah berkonsentrasi kalau tidak ada bunyi sama sekali
b. Media atau materi yang cocok
1) Menghadiri kelas
2) Diskusi
3) Membahas suatu topic bersama dengan teman
4) Membahas suatu topic bersama dengan guru
5) Menjelaskan ide-ide gres kepada orang lain
6) Menggunakan perekam
7) Mengingat cerita, pola atau banyolan yang menarik
8) Menjelaskan materi yang didapat secara visual (gambar, power point dsb)
c. Strategi belajar
1) Catatan yang dibuat mungkin sangat tidak memadai. Tambahkan informasi yang didapat dengan cara berbicara dengan orang lain dan mengumpulkan catatan dari buku.
2) Rekam ringkasan dari catatn yang dibuat dan dengarkan rekaman tersebut
3) Minta orang lain untuk mendengar pemahaman yang diterima mengenai suatu topic
4) Baca buku atu catatn dengan keras
3. Read – Write
a. Media/bahan yang cocok:
• Kamus
• Handout
• Buku teks
• Catatan
• Daftar
• Essay
• Membaca buku manual
b. Strategi belajar:
• Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang
• Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali
• Tulis kembali inspirasi atau informasi dengan kalimat yang berbeda
• Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata
4. Kinestetic atau Tactile Learner (K)
Berdasarkan definisi, modalitas ini mengarah pada pengalaman dan latihan (simulasi atau nyata, meskipun pengalaman tersebut melibatkan modalitas lain. Hal ini mencakup demonstrasi, simulasi, video dan film dari pelajaran yang sesuai aslinya, sama halnya dengan studi kasus, latihan dan aplikasi.
a. Beberapa karakteristiknya yaitu :
1) Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya
2) Sulit untuk berdiam diri
3) Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan
4) Biasanya memiliki koordinasi badan yang baik
5) Suka menggunakan objek yang konkret sebagai alat bantu belajar
6) Mempelajari hal-hal yang aneh (symbol matematika, peta dsb)
7) Mengingat secara baik kalau secara fisik terlibat aktif dalam proses pembelajaran
8) Menikmati kesempatan untuk menyusun atau menangani secara fisik materi pembelajaran
9) Sering berusaha membuat catatan hanya untuk menyibukkan diri tanpa memanfaatkan hasil catatan tersebut
10) Menyukai penggunaan computer
11) Mengungkapkan minat dan ketertarikan terhadap sesuatu secara fisik dengan bekerja secara antusias
12) Sulit apabila diminta untik berdiam diri atau berada disuatu daerah untuk beberapa lama tanpa aktifitas fisik
13) Sering bermain-main dengan benda disekitarnya sambil mendengarkan atau mengerjakan sesuatu
b. Media/ materi yang cocok
1) Menggunakan seluruh panca indera : penglihatan, sentuhan, pengecap, penciuman, pendengaran
2) Laboratorium
3) Kunjungan lapangan
4) Pembicara yang menunjukkan pola kehidupan nyata
5) Pengaplikasian
6) Pameran, sampel, fotografi
7) Koleksi berbagai macam tumbuhan, serangga dan sebagainya
c. Strategi belajar
1) Mengingat kejadian konkret yang terjadi
2) Masukan banyak sekali macam pola untuk memudahkan dalam mengingat konsep
3) Gunakan benda-benda untuk mengilustrasikan ide
4) Kembali ke laoratorium atau daerah berguru dapat melaksanakan eksperimen
5) Mengingat kembali mengenai eksperimen, kunjungan lapangan dan sebagainya
Multi Modalitas
Tunggal modalitas yaitu satu tipe gaya berguru seperti visual learner/ auditory learner/ read write ataupun kinesthetic learner. Sedangkan pada multi modalitas akan mempunyai lebih dari satu tipe gaya belajar. Setiap orang berpotensial memiliki tipe berguru multimodalitas tergantung bagaimana semua indera yang seseorang tersebut miliki untuk dilatih.
Pada dasaranya dengan multimodalitas seseorang dapat mendapatkan proses berguru dalam kondisi dengan cara mengikuti keadaan terhadap model pembelajarannya.
Baykan dan Nacar (2007) yang membandingkan prestasi berguru siswa yang gaya belajarnya tunggalmodalitas dan multimodalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil berguru yang signifikan.
Memaksimalkan gaya berguru yang dimiliki dengan cara berguru sesuai dengan gaya berguru masing-masing akan membuat seseorang dapat ,memperoleh prestasi berguru yang baik.
Ada cara untuk mengetahui apa jenis kecenderungan gaya berguru anda silahkan klik [DISINI]
Ada cara untuk mengetahui apa jenis kecenderungan gaya berguru anda silahkan klik [DISINI]