Iklan Infeed Image Above

Pengertian Hiperemesis Gravidarum (HEG)


HIPEREMESIS GRAVIDARUM

1.      Definisi
Hiperemesis gravidarum yakni mual dan muntah yang ahli dalam masa kehamilan yang dapat menjadikan kekurangan cairan, penurunan berat tubuh atau gangguan elektrolit sehingga menggangu acara sehari – hari dan membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada ahad ke 6 – 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut hingga ahad ke 16 – 20 masa kehamilan. (1)

2.      Etiologi
Peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan ganda dan mola, usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan, alergi dan faktor psikososial, wanita dengan riwayat mual pada kehamilan sebelumnya dan wanita yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan risiko HEG.

3.      Diagnosis
Dari anamnesis, didapatkan amenorhe, tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus. Pada pemeriksan fisik didapatkan keadaan pasien lemah apatis hingga koma, nadi meningkat hingga 100x/mnt, suhu meningkat, TD turun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida dan dapat ditemukan keton.

Diagnosis Banding
Muntah alasannya gastritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitis, pielonefritis.

4.      Klasifikasi
ü   Derajat 1
Muntah terus menerus ( > 3 – 4 x sehari, dan mencegah masuknya makanan atau minuman selama 24 jam ) yang menjadikan ibu menjadi lemah, tidak ada nafsu makan, berat tubuh turun (2 – 3 Kg dalam 1 – minggu), nyeiri ulu hati, nedi meningkat hingga 100 x / menit, tekanan darah sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung.
ü   Derajat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli pada sekitarnya, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata cekung dan sedikit kuning, berat tubuh turun, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin berkurang, sulit BAB, dan pada nafas dapat tercium busuk aseton.
ü   Derajat 3
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun hingga koma, nadi kecil dan cepat, suu meningkat dan tekanan darah menurun. Pada janin dapat terjadi ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini tanggapan kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks. Jika hingga ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati

5.      Penatalaksanaan
·         Menganjurkan ibu hamil untuk mengubah contoh makan menjadi lebih sering dengan porsi sedikit
·         Menganjurkan untuk makan roti kering / biskuit dan teh hangat dan menghindari makanan berminyak serta berbau lemak.
·         Jika dengan cara diatas tidak ada perbaikan maka ibu hamil tersebut diberi obat penenang, vitamin B1 dan B6, dan antimuntah
·         Perawatan di Rumah sakit jikalau keadaan semakin memburuk
·         Cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein. Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C, dan kalium (2)

6.      Pencegahan
Wanita yang mulai mengkonsumsi vitamin semenjak kehamilan dini dapat menurunkan risiko hiperemesis gravidarum. (2)
Prinsip pencegahan yakni mengobati emesis biar tidak terjadi hiperemesis.
Penerangan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan fisiologis.
Makan sedikit-sedikit, tetapi sering. Berikan makanan selingan menyerupai biskuit, roti kering dengan the hangat dikala berdiri pagi dan sebelum tidur. Hindari makanan berminyak dan berbau. Makanan sebaiknya dalam keadaan panas atau hangat.
Defekasi teratur
7.      Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. Namun, pada tingkat yang berat dapat menjadikan final hidup ibu dan janin.

Sumber :
1.       Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP
2.       Moechtar R. Pedarahan Antepartum. Dalam: Synopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis dan Obstetri Patologis, Edisi II. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998; 279
Definisi Hiperemesis Gravidaru (HEG)
Hiperemesis Gravidaru (HEG)


Histats