Ketika Ibu Ainun dirawat |
Sekuat apapun insan pasti akan sangat duka dikala Sang Pujaan Hati pergi kembali kepada Sang Pencipta. Disini ia memperlihatkan salam kerinduan dan mencoba untuk selalu tegar.
Betapa beruntungnya dua insan tersebut yang saling mencinta nrimo dari dalam hati.
PUISI PAK BJ. HABIBIE UNTUK IBU AINUN
-Coretan cantik bukti kebesaran dalam mawaddah
Sebenarnya ini bukan perihal kematianmu, bukan itu.
Karena, saya tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan maut ialah sesuatu yang pasti,
dan kali ini ialah giliranmu untuk pergi, saya sangat tahu itu.
Karena, saya tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan maut ialah sesuatu yang pasti,
dan kali ini ialah giliranmu untuk pergi, saya sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa maut benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang,
adalah kenyataan bahwa maut benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya bisa membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku ibarat tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya ibarat angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, saya selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka menduga saya lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menimbulkan saya kekasih yang baik.
mana mungkin saya setia padahal memang kecenderunganku ialah mendua, tapi kau
ajarkan saya kesetiaan, sehingga saya setia, kau ajarkan saya arti cinta, sehingga
aku bisa mencintaimu ibarat ini.
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menimbulkan saya kekasih yang baik.
mana mungkin saya setia padahal memang kecenderunganku ialah mendua, tapi kau
ajarkan saya kesetiaan, sehingga saya setia, kau ajarkan saya arti cinta, sehingga
aku bisa mencintaimu ibarat ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE