Aku yaitu bulan..
bulan yang selalu merindukan matahari..
yang tak pernah mampu kutemui..
karna ketika saya diperbolehkan menuju ke tempatnya
dia,
ya si matahari itu
harus melenggang pergi menunaikan kewajibannya di bagian yang lain
saya sudah tahu kodrat masing-masing
ibarat inilah harusnya
mengagumi dalam membisu yang hanya mampu kulakukan
tak pernah kami bertemu langsung
namun, saya tahu dibalik sosoknya yang tegas beliau memang menawan, berkharisma dan penuh tanggungjawab
saya tahu dari awan-awan yang erat dengannya
karna selain bintang, awan-awan itu juga erat denganku
ketika saya muncul, awan-awan itu selalu bercerita ihwal apa saja
termasuk ihwal si matahari
hihihi.. saya sangat senang ketika mendengar mereka membuat topik si matahari
namun saya bulan
saya harus jaim
haruskah saya jingkrak-jingkrak kesenangan alasannya yaitu kisah mereka
it's imposible
namun suatu malam
ketika para awan yang suka bercerita itu mengatakan sesuatu yang tak terduga
saya tak mampu jaim lagi
mereka curiga kepadaku, tatapan mereka ibarat bilang "hei, si bulan ini pasti ada apa-apa?"
mereka menggodaku, saya akal-akalan kembali jaga sikap
meski rasanya kebat kebit di dalam sini
awan itu berkata bahwa tadi siang
ketika mereka mengobrol dengan si matahari
matahari menanyakanku
saya bertanya bagaimana ekspresinya ketika bertanya ibarat itu?
balasan yang menyenangkan, mereka bilang si matahari sangat antusias
mereka bercerita hal-hal baik tentangku, pasti, mereka sahabatku yang baik
rasanya ibarat terbang ke antariksa
bukankah saya sudah di antariksa ya hehe..
hal itu mengingatkanku pada ucapan sahabatku bintang
bintang berkata bahwa suatu malam
ketika si matahari menunjukkan cahaya ke dirinya untuk dipantulkan lagi ke bumi
bintang mendapat pesan di dalamnya
"aku menunjukkan cahaya ini memang merupakan suatu peran yang harus kulakukan untuk kau pantulkan lagi ke bumi semoga langit lebih mengagumkan dan untuk sebuah belakang layar Ilahi, namun di dalamnya saya sangat bahagia dan bersyukur alasannya yaitu mampu menunjukkan cahaya ini ke dirimu begitu pula ke bulan, wahai bintang sahabatku..
andaikan saya punya keberanian untuk mengungkapkan hal ini kepada bulan, namun sayangnya saya masih belum berani, saya menunggu ketika yang yang tepat"
ah,
awan-awan dan bintang sukses melambungkan hatiku
saya bahagia
malam ini saya tampakkan diriku seutuhnya
untuk mempertontonkan cahaya mengagumkan ini secara tersirat
bumi beserta insan yang ada di dalamya tersenyum melihatku
saya malu
tak ada yang abadi di dunia
termasuk jarak ini
suatu ketika bila memang berjodoh ibarat pasangan pria dan wanita yang ada di bumi
kami pasti akan bertemu
pastikan bahwa diriku menjaga rasa ini dan diapun akan melaksanakan hal yang sama
cinta dalam diam
menanti ujung waktu yang mengagumkan untuk kami
waktu yang mengagumkan pula untuk insan yang senantiasa beribadah ketika di dunia
saya masih senang mendengar kisah tentangnya dari awan-awan itu
senangnya menjadi awan yang mampu kesana kemari tanpa kenal waktu
ah, saya lebih suka menjadi diriku
menjadi bulan, yang selalu ditunggu para makhluk untuk pengantar istirahat mereka dalam tenang
salam hangat dari bulan untuk Mr. Sun