Iklan Infeed Image Above

Reportase Investigasi Obat Pelangsing Berborak


Dalam pergaulan, sebagian besar orang terutama para sampaumur menganggap bahwa penampilan yakni sesuatu yang penting.

Reportase Investigasi Obat Pelangsing Berborak
Untuk itulah banyak cara yang digunakan untuk memperoleh penampilan menyerupai yang diharapkan. Termasuk mengubah bentuk tubuh menjadi langsing. Saya sendiri sudah pernah menemui beberapa sahabat demi menjadi langsing dibela2in membeli banyak sekali macam produk pelangsing mulai dari kapsul, teh, dan banyak sekali bentuk obat pelangsing lainnya. Bahkan kadang ada yang hingga keluar masuk kamar mandi, tak jarang hingga lemas dan pucat. Namun, bila tak dibarengi waspada dalam menggunakan obat pelangsing bukannya mendapat bentuk tubuh yang ideal tapi malah akan mengganggu kesehatan.

Dalam penayangan reportase investigasi kali ini terungkap bahwa obat pelangsingpun juga menggunakan borak.
Borak atau pijer seringnya digunakan oleh oknum2 pembuat pangan yang curang. Namun, pembuat obat pelangsingpun juga menggunakannya.

Sebutlah KUCLUK, nama disamarkan,
dengan kamera tersembunyi, dapat mengungkap proses pembuatan obat pelangsing berbahaya yang dibuatnya.
Kucluk mencampur borak sebagai pengawet, brotowali untuk citarasa pahit, pewarna kayu untuk pewarna, dan pil obat pencahar yang ditambahkan secara serampangan.
Kesemua materi tersebut dihancurkan dan kemudian dimasukkan kedalam kapsul yang sebelumnya sudah ia beli.

Sekali membuat Kucluk dapat menghasilkan 100 tablet. Rantai penjualan obat pelangsing Kucluk sangat mudah sebab ia sudah memiliki pelanggang tetap di warung-warung meski tanpa merk yang jelas. Dan konsumen terbanyak tak lain yakni para sampaumur .

Seperti halnya Dini dan Dian (Nama disamarkan)
Bermula sebab tidak ingin aib dan tidak ingin diejek karna bentuk tubuh yang besar hasilnya mereka berdua memutuskan untuk membeli obat pelangsing saat di depan sekolahnya ada poster yang mengiklankan obat pelangsing yang kebetulan merupakan buatan Kucluk.

Mereka menghubungi nomer yang tertera di iklan tersebut dan bersedia membayar 221 ribu/ 30 kapsul serta janjian untuk bertemu di Rumah sakit, inilah salah satu taktik yang digunakan Kucluk semoga konsumen lebih percaya dan benar saja dengan demikian Dini dan Dian awalnya tidak menaruh curiga.
Kucluk mengatakan kepada konsumennya bahwa boleh mengkonsumsi obat pelangsing tersebut hingga 3x/hari.

Setelah mereka mengkonsumsi obat tersebut bukannya turun 10 kg dalam1 bulan yang dijanjikan, namun berat badannya semakin naik. Efek samping berbahaya lainya juga dirasakan oleh kedua sampaumur tersebut menyerupai jantung berdetak lebih cepat, susah tidur, nafsu makan meningkat, pencernaan menjadi kurang baik hingga tubuh lemas. Akhirnya keduannya memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi.

Namun Kucluk tidak memperdulikannya dan terus memproduksi obat pelangsing berbahaya tersebut, toh ia tidak pernah mendengar secara eksklusif ke telinganya keluhan-keluhan tersebut.


Sebenarnya hal yang paling mendasar untuk menerima tubuh yang langsing yakni :

Mengupayakan bahwa dengan memakan makanan yang ideal/sehat maka tubuh akan sehat -> saat tubuh dalam keadaan sehat -> maka tubuh akan menjadi ideal dengan sendirinya -> dan Berat badanpun juga akan menjadi ideal


Perlu diketahui siklus pencernaan
dari mulai jam 12.00 - 20.00 merupakan siklus waktu peyerapan
dari mulai jam 04.00-12.00 merupakan silus pembuangan ( untuk itu maka pada pagi hari dianjurkan untuk mengkonsumsi buah atau makanan berserat)

Perlu diperhatikan pula bahwa mengkonsumsi buah yang benar yakni 15- 20 menit sebelum makan, itu dikarenakan gula yang terkandung di dalam buah mampu merusak gizi dalam makanan.

Perlu perhatian dalam mengkonsumsi karbohidrat yang jangan terlalu banyak dan protein hewani menyerupai daging yakni makanan yang tidak mudah dicerna sehingga saat mengkonsumsinya juga perlu ditambahkan protein nabati menyerupai sayuran. 

Makara pada intinya, perhatikan apa yang kita konsumsi ideal dan sehat.
Penurunan berat juga dianjurkan dengan cara yang alami saja....








Resource : Reportase Investigasi minggu, TRANS TV,
3 Juni 2012
                                                                                                            Created by : Bidan Diah





Histats