Iklan Infeed Image Above

KEHAMILAN DENGAN INFEKSI VIRUS AKUT

INFEKSI VIRUS AKUT 

Henry Klapholz, M.D.

Infeksi sitomegalovirus pada wanita yang mengandung biasanya asimptomatik, tetapi tamapak dengan mononukleosis. Infeksi janin terjadi kira-kira 10 persen kasus,tetapi sebagian besar tidak terdapat efek yang merugikan. Pada beberapa janin terdapat jawaban yang membahayakan, menyerupai mikrosefali, retardasi, gangguan telinga korioretinitis, dan kalsifikasi otak. Diagnosis dibuat dengan kultur virus dari serviks, urin atau biopsi hati. Tes pemeriksaan fiksasi komplemen, antibodi fluoresensi, dan indirect hemagglutination inhibition ialah menegakkan diagnosis. Tidak terdapat pengobatan atau pencegahan yang diketahui

Varicella ialah lebih berat jikalau terjadi pada orang cukup umur daripada anak-anak, tetapi perjalanan penyakitnya tidak dipengaruhi oleh kehamilan. Diagnosis ditandai oleh bercak kulit cacar(“chickenpox”)  yang tampak dalam kumpulan, terutama di batang tubuh, sering disertai dengan demam dan malaise. Masa inkubasi virus ialah 10 hingga 21 hari dan dapat ditularkan mulai satu hingga dua hari sebelum terjadi erupsi hingga dua hingga lima hari sesudahnya. Pengobatan ialah bersifat simptomatik. Fluorescent antibody membrane antigen atau ditemukannya virus dalam cairan vesikel membantu dalam diagnosis. Infeksi pada kehamilan lanjut dapat menimbulkan gangguan pada janin yang berat, menyerupai jaringan parut pada kulit, atrofi otot, anggota gerak hipoplastik, jari-jari atrofi, mikroftalmia, katarak, dan atrofi optik. Infeksi yang menyebar yang fatal atau pneumonia varicella kongenital dapat disebabkan oleh nanah maternal dalam empat hari setelah persalinan(atau dalam periode neonatus). Varicella neonatus dapat terjadi dari penyakit maternal yang didapat dalam tiga ahad persalinan. Isolasi ialah penting. Obati gravida nonimun yang terpapar (dan juga bayinya) dengan zoster immunoglobulin

Janin biasanya tidak tergoda oleh penyakit respirasi, tetapi bayi gres lahir yang terinfeksi dapat menjadi septik, terutama jikalau prematur. Serangan virus influenza pada kehamilan lanjut, yang dapat mengalami komplikasi serius dengan pneumonia, dapat tampak sebagai common cold atau demam tinggi, mialgia, nyeri tenggorok dan batuk.

Berikan vaksin influenza pada gravida yang mempunyai resiko tinggi  Baik rubella maupun rubeola jarang terjadi sekarang karena kegiatan imunisasi yang efektif. Campak (Measles) timbul setelah masa inkubasi 10 hingga 12 hari, dengan gejala-gejala selaput mukosa, demam, dan bercak Koplik (Koplik spots). Virus dapat diisolasi dari tenggorok, dan diagnosis serologis dimungkinkan. Pneumonia merupakan problem utama pada ibu. Campak kongenital terjadi pada 30 persen kasus yang timbul dalam satu ahad setelah persalinan;bayi yang terinfeksi dapat menderita otitis media yang berat otitis media yang berat atau bahkan pneumonia yang fatal. Defek kongenital juga telah dilaporkan terutama pada nanah trimester pertama. Berikan imunisasi pasif dengan serum imunoglobin bagi ibu nopnimun yang terpapar. Kira-kira setengah dari nanah rubella pada trimester pertama menimbulkan malformasi kongenital pada jantung, ketulian, dan katarak. Dengan demikian imunisasi penting bagi semua wanita sebelum merencanakan mempunyai anak.

Ikterus, hilangnya nafsu makan, dan malaise mengarahkan pada hepatitis. Hepatitis A ditularkan melalui fetal oral. Antibodi imunoglobin M (IgM) dapat dideteksi. Infeksi janin ialah jarang terjadi; berikan pada janin yang terpapar serum imunoglobulin. Hepatitis B ialah keadaan yang potensial lebih serius sebagai penyebab utama sirosis dan karsinoma hepatoselular. Penyakit ini mempunyai efek yang kecil pada kehamilan dini, tetapi pada trimester ketiga, dapat terjadi persalinan prematur. Sebagian besar janin tetap asimptomatik, tetapi yang lainnya menderita penyakit yang kronis

Antibodi untuk hepatitis B surface antigen (HbsAg)dapat timbul dan terdeteksi pada kira-kira delapan minggu(Gambar 1). Beberapa pasien menjadi karier kronik. Obati janin eksklusif dengan hepatitis B imunuglobin dan vaksin hepatitis B

Kepustakaan
Cherry JD. Viral exanthems. Curr Prob Pediatr 13:1,1983
Hethcote HW. Measles and rubella in the United States. Am
Epidemiol 117;2, 1983
Minkoff H. Hepatitis. Clin Obstet Gynecol 26:178, 1983
Syndman DR. Hepatitis in pregnancy. N Engl J Med 313 1398, 1985



Histats