Pada ketika terjadi penurunan janin, jaringan lunak dan struktur tulang memberi tekanan yang menyebabkan turunnya janin melalui jalan lahir dengan serangkaian gerakan. Secara kolektif, gerakan ini disebut mekanisme persalinan. Selama kelahiran pervaginam, presentasi janin, posisi, dan ukuran janin akan menentukan mekanisme yang sempurna karena janin berespons terhadap tekanan eksternal (Myles, 2009).
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam menyesuaikan dengan ukuran dirinya dengan ukuran dirinya dengan ukuran panggul ketika kepala melewati panggul. Mekanisme ini sangat diharapkan mengingat diameter janin yang lebih besar harus berada pada satu garis lurus dengan diameter paling besar dari panggul.
Adapun gerakan-gerakan janin dalam persalinan/gerakan kardinal menurut Myles (2009) dan Sumarah (2008) ialah sebagai berikut :
a. Penurunan kepala ( engagement)
Penurunan kepala janin ke dalam pelvis biasanya dimulai sebelum awitan persalinan. Janin ibu nulipara biasanya turun ke dalam pelvis selama ahad terakhir kehamilan sedangkan pada multigravida, tonus otot biasanya lebih lemah dan dengan demikian, engagement tidak terjadi hingga persalinan benar-benar dimulai. Selama kala satu persalinan, kontraksi dan retraksi otot uterus menyebabkan ruang dalam uterus menjadi lebih sempit, menawarkan tekanan pada janin untuk menurun. Setelah ruptur forewater dan pengerahan upaya maternal, kemajuan persalinan dapat terjadi dengan cepat.
b. Fleksi
Fleksi meningkat selama persalinan. Tulang belakang janin bersentuhan lebih erat dengan episode posterior tengkorak; tekanan ke bawah pada aksis janin akan lebih mendesak oksiput daripada sinsiput. Efeknya ialah meningkatkan fleksi, menyebabkan diameter presentasi yang lebih kecil yang akan melewati pelvis dengan lebih mudah. Pada awitan persalinan, terjadi presentasi suboksipital yang berdiameter rata-rata sekitar 10 cm; dengan fleksi yang lebih besar, terjadi presentasi suboksitobregmatik dengan diameter rata-rata sekitar 9,5 cm. Oksiput menjadi episode yang terdepan.
c. Rotasi internal kepala
Rotasi internal kepala (putar paksi dalam) ialah pemutaran episode terendah janin dari posisi sebelumnya kearah depan hingga dibawah simpisis. Bila presentasi belakang kepala dimana episode terendah janin ialah ubun-ubun kecil maka ubun-ubun kecil memutar kedepan hingga berada dibawah simpisis. Gerakan ini ialah upaya kepala janin untuk menyesuaikan dengan bentuk jalan lahir yaitu bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Rotasi dalam terjadi bersamaan dengan majunya kepala. Rotasi ini terjadi setelah kepala melewati Hodge III (setinggi spina) atau setelah didasar panggul. Pada pemeriksaan dalam ubun-ubun kecil mengarah ke jam 12.
Sebab-sebab adanya putar paksi dalam yaitu :
1) Bagian terendah kepala ialah episode belakang kepala pada letak fleksi.
2) Bagian belakang kepala mencari tahanan yang paling sedikit yang disebelah depan atas yaitu hiatus genitalis antara muskulus levator ani kiri dan kanan.
d. Ekstensi kepala
Gerakan ekstensi merupakan gerakan dimana oksiput berhimpit pribadi pada margo inferior simpisis pubis. Karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas, sehingga kepala menyesuaikan dengan cara ekstensi semoga dapat melaluinya. Pada ketika kepala janin mencapai dasar panggul tidak pribadi terekstensi, akan tetapi terus didorong kebawah sehingga mendesak ke jaringan perineum. Pada ketika itu ada dua gaya yang mempengaruhi, yaitu :
1) Gaya dorong dari fundus uteri ke arah belakang.
2) Tahanan dasar panggul dan simpisis kearah depan.
Hasil kerja dari dua gaya tersebut mendorong ke vulva dan terjadinya ekstensi. Gerakan ekstensi ini menjadikan bertambahnya penegangan pada perineum dan intruitus vagina. Ubun-ubun kecil semakin banyak terlihat dan sebagai hypomochlion atau sentra pergerakan maka berangsur-angsur lahirlah ubun-ubun kecil, ubun-ubun besar, dahi, mata, hidung, mulut, dan dagu. Pada ketika kepala sudah lahir seluruhnya, dagu bayi berada di atas anus ibu.
e. Rotasi luar
Gerakan rotasi luar merupakan gerakan memutar ubun-ubun kecil ke arah punggung janin, episode belakang kepala berhadapan dengan tuber iskhiadikum kanan atau kiri, sedangkan muka janin menghadap salah satu paha ibu. Bila ubun-ubun kecil pada mulanya disebelah kiri maka ubun-ubun kecil akan berputar ke arah kiri, kalau pada mulanya ubun-ubun kecil disebelah kanan maka ubun-ubun kecil berputar ke kanan.
Gerakan rotasi luar atau putar paksi luar ini menjadikan diameter biakromial janin searah dengan diameter anteroposterior pintu bawah panggul, dimana satu pundak di anterior di belakang simpisis dan pundak yang satunya di episode posterior di belakang perineum, sutura sagitalis kembali melintang.
f. Ekspulsi
Setelah terjadinya rotasi luar, pundak depan berfungsi sebagai hypomochlion untuk kelahiran pundak belakang. Kemudian setelah kedua pundak lahir disusui lahirlah trochanter depan dan belakang hingga lahir janin seluruhnya. Gerakan kelahiran pundak depan, pundak belakang, tubuh seluruhnya.
mekanisme gerakan kepala janin |
untuk mengetahui secara lengkap bahan persalinan silahkan klik disini Teori Persalinan.