Ovarium normal menghasilkan androgen poten ibarat testosterone, dihidrotestoteron, androstenedion. Ä3 –androstenediol dan dehidroepiandrosteron (DHEA). Meskipun androstenedion akan dirubah menjadi testosterone di jaringan perifer, namun hanya testosterone dan dihidrostestosteron yang memiliki kegiatan androgenic yang bermakna. Wanita normal menghasilkan ug testosterone dalam 24 jam, dan seperempatnya di bentuk pribadi di ovarium .
Dehidroepiandrosteron dan dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) dalam jumlah besar dan androstenedion serta testoreon dalam jumlah sedikit disekresi oleh korteks adrenal. DHEA dan DHEAS memiliki efek metabolik penting yang dapat menghambat atherosclerosis dan memperpanjang usia.
Relaksin
Relaksin merupakan polipeptida yang di ekstraksi dari ovarium. Relaksin berperan dalam persalinan, yaitu menimbulkan relaksi dari ligamentum- ligamentum pelvis dan melunakkan serviks uteri. Relaksin dijumpai dalam ovarium. Plasenta, uterus dan dalam darah. Sintesis relaksin terlihat pada sel granulose yang mengalami luteinisasi dari korpus luteum. Relaksin juga berperan dalam meningkatkan sintesis glikogen dan ambilan air miometrium dan mengurangi kontraktilitasnya. Hormon relaksin juga mempunyai efek mammotropi. Beberapa materi non-steroid yang juga berperan dalam reproduksi ialah hormon yang dapat menurunkan (inhibit), atau meningkatkan (aktivin) sekresi FSH, memodulisasi sekresi dari sel-sel granulose dan menunda pematangan oosit.
Sumber:
Saryono,2008.biokimia reproduksi.mitra cendikia press,yogyakarta