Progesteron disekresi oleh korpus luteum. Sinyal pensekresi berasal dari LH. Progesteron berfungsi untuk mempertahankan (dengan estradiol) endometrium uterus untuk implantasi, dan faktor diferensiasi kelenjar mamae. Progesteron juga dapat menyebabkan penurunan reabsorpsi Na+ , meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan hiperventilasi paru, dan menyebabkan perubahan dalam metabolism karbohidrat, protein dan lemak.
Steroid progestasional atau progestin dihasilkan di dalam ovarium , testis, kortek adrenal dan plasenta selama kehamilan. 17á hidroksiprogesteron merupakan progestin pertama yang yang diisolasi dari kortek adrenal. Meskipun tidak aktif, esternya mempunyai efek biologis menyerupai progestin. Pada wanita, progesteron (suatu progestin) disekresi oleh ovarium terutama dari korpus luteum selama fase luteal (setengah yang kedua) dari siklus mentruasi. Sintesis dan sekresinya dari korpus luteum dirangsang oleh LH melalu sistem adenilat siklaseç AMP.
Progestin bekerja terutama eksklusif besar lengan berkuasa pada fungsi reproduksi normal. Tidak menyerupai reseptor estrogen, yang memerlukan cincin A untuk berikatan, reseptor progesteron mempunyai konfigurasi satu cincin AÄ43. Pada fase luteal dalam siklus menstruasi, progestrin (dengan estrogen) meningkatkan perkembangan sekresi endrometrium dalam persiapan implantasi telur yang dibuahi. Progestrin juga mengontrol pergerakan sel telur didalam lumen tuba fallopii dan selama kehamilan, mengatur kontraksi uterus secara tidak eksklusif dengan menghambat pelepasan oksitosin dari kelenjar pituitary posterior. Steroid ini bekerja sebagai faktor diferensasi perkembangan sel sekretori kelenjar mamae.
Progestin bertanggung jawab untuk meningkatkan suhu badan basal 1,0,1,5 0F yang mulai menurun setelah masa menstruasi. Progestin alami dapat juga berkompetisi dengan hormone mineralokortikoid menyerupai aldosteron, untuk reseptor mineralokortikoid pada adegan distal rubulus renalis. Kompetitif inhibitor ini menyebabkan kehilangan sodium dan air kedalam urin. Progestin juga meningkatkan respon ventilasi untuk meningkatkan kadar CO2 di dalam darah, menyebabkan penurunan pCO2 arteri dan alveolar selama separoh periode selesai siklus menstruasi dan selama kehamilan. Progesteron dapat menyebabkan efek hipnotis di dalam otak, yang berakibat pada perubahan emosional dan fisik, yang kadang kala terlihat selama interval segera sebelum menstruasi (premenstrual sindrom).
Sumber:
Saryono, 2008. Biokimia reproduksi.mitra cendikia press,yogyakarta
Saryono, 2008. Biokimia reproduksi.mitra cendikia press,yogyakarta