Iklan Infeed Image Above

HUMAN CHORIONIK GONADOTROPIN (hCG)

Secara struktural hampir sama dengan LH, hCG merupakan glikoprotein yang terdiri dari 237 asam amino. Pada minggu-minggu pertama kehamilan kadar hCG meningkat dua kali lipat setiap 1,7 hari. Puncak kadar hCG akan mencapai dalam pertengahan trimester pertama dan selanjutnya mengalami penurunan. Semua sifat-sifat khas hCG memungkinkan diagnosis kehamilan beberapa hari sebelum gejala pertama muncul atau menstruasi terlambat.

hCG dihasilkan oleh jaringan trofoblas. Sekresi hCG secara cepat meningkat setelah implantasi dan mencapai maksimum 7 hari setelah ovaluasi. Kadar hCG kemudian menurun hingga rendah berada hingga waktu persalinan. 

Ujung terminal ß-karboksil yang unik dari hCG setelah dapat diisolasi dan dibentuk antibodi. Hormon hCG bersifat luteotropik dan korpus luteum memiliki reseptor dengan daya ikat tinggi untuk hCG. Stimulasi produksi progesteron dalam jumlah besar oleh korpus luteum dipacu oleh kadar hCG yang makin meningkat. Hormon hCG dapat meningkatkan konversi kolestrol lipid densitas rendah ibu menjadi pregnenolon dan progesteron. Fungsi hormon hCG yakni untuk mendukung korpus luteum hingga plasenta menghasilkan progesteron dalam jumlah cukup. 

Kadar hCG dalam sirkulasi janin kurang dari 1% kadar yang dijumpai oleh kompartemen ibu. Hormon hCG juga di produksi oleh neoplasma trofoblastik ibarat mola hidatidosa dan kariokarsinoma. Kadar hCG ataupun sub unit betanya dimanfaatkan sebagai menandakan tumor untuk diagnosis dan pemantauan keberhasilan kemoterapi. 

Fungsi utama hCG yakni mendukung korpus luteum pada tamat siklus menstruasi dan mengakibatkan korpus luteum mensekresi lebih banyak estrogen dan progesteron. Hormon seks kemudian dihasilkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan endometrium dan kehamilan, hCG juga mengakibatkan peningkatan ukuran korpus luteum, hCG merangsang sel interstisial pada testis, mengakibatkan produksi testosteron pada janin laki-laki. Dalam jumlah sedikit, testosteron menghipnotis pembentukan organ laki-laki. Sekresi testosteron juga mengakibatkan penurunan testis janin kedalam skrotum. 

Sumber: 
Saryono, 2008. Biokimia reproduksi.mitra cendikia press,yogyakarta

Histats