KEHAMILAN EKTOPIK
A. Definisi
ektopik |
Kehamilan ektopik yaitu telur yang sudah dibuahi berimplantasi dan tumbuh ditempat yang tidak semestinya. Kehamilan ektopik paling sering terjadi di kawasan tuba fallopi (98%) merskipun begitu kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium (indung telur) rongga abdomen (perut) / serviks (leher rahim). (7)
Berdasarkan tempatnya kehamilan di luar kandungan terdiri dari :
· Kehamilan tuba (berkisar 95 – 98 %)
Kehamilan di tuba adalah tempat paling favorit terjadinya kehamilan di luar kandungan yaitu janin tumbuh dan berkembang di kanal penghubung antara rongga rahim dengan indung telur (ovarium )yang hanya sebesar pangkal lidi
· Kehamilan leher rahim (servikalis) dan tanduk rahim masih dibagian rahim tetapi tidak di dalam rongga rahim,leher rahim,dan tanduk rahim (kornu) yaitu salah satu episode rahim yang sempit bukan tempat ideal untuk pertumbuhan bayi.
· Kehamilan indung telur (ovarium)
Organ rsproduksi sel telur (ovum) ini kecil,jumlahnya ada 2 di ujung tuba kanan dan kiri bukan tempat pertumbuhan bayi.
· Kehamilan ikat rahim (intra ligamenter)
· Kehamilan rongga perut (abdomen)
· Kehamilan mampu ke rongga perut sekitar wilayah rahim namun prosentasenya amat kecil yaitu di sekitar rongga dibagian tengah badan yang berisi : liver(hati),lambung,dan rangkaian ususnya,limpa,sepasang limpa,seopasang ginjal ,lalu turun kebawah berisi organ reproduksi
· Kehamilan kombinasi
Kehamilan diluar kandungan dan di dalam rahim secara bersamaan
location ectopic pregnancy (kehamilan ektopik) |
B. Faktor penyebab
· Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik angka kekambuhannya 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik yang kedua
· Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesterone
Kehamilan ektopik meningkat apabila dikala hamil masih menggunakan kontrasepei spiral (3 – 4 %). Pil yang mengandung hormone juga meningkatkan kehamilan ektopik alasannya yaitu pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di kanal tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim
· Kerusakan dari kanal tuba
Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui kanal tersebut sehingga mengakibatkan telur melekat dan tumbuh didalam kanal tuba. Factor resiko yang mengakibatkan gangguan kanal tuba diantaranya merokok dan penyakit radang panggul
C. Tanda dan gejala
a. Kehamilan ektopik terganggu
Nyeri jago pada episode perut bawah awalnya terasa tajam kemudian perlahan lahan mengakibatkan ke seluruh perut dan nyerinya bertambah jago jioka bergerak,perdarahan vagina dapat berupa bercak / banyak menyerupai menstruasi
b. Kehamilan ektopik belum terganggu
Gejala sama dengan kehamilan normal,terlambat haid,mual,dan muntah
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang ,sedangkan untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan pemeriksaan panggul untuk mengkonfirmasi dan mencicipi perut yang keras dan juga dapat dilakukan USG dpat menggambarkan isi rahim seseorang wanita alasannya yaitu pemeriksaan ini dapat melihat dimana lokasi kehamilan seseorang baik di rahim, kanal tuba, indung telur maupun tempat lain
D. Penatalaksanaan
Karena kehamilan ektopik mengancam nyawa maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan yaitu tata laksana yang disarankan .pengakiran kehamilan dapat dilakukan melalui :
a. Obat – obatan
Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui semenjak dini .obat yang digunakan yaitu methotrexate (obat anti kanker)
b. Operasi
Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa ahad .operasi yaitu tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar dari pada obat obatan
E. Pencegahan
Berhenti merokok akan menurunkan kehamilan ektopik dan berafiliasi seksual secara aman menyerupai menggunakan kondom akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada jadinya dapat menjadi penyakit radang panggul,karena penyakit radang panggul dapat mengakibatkan jaringan perut pada pada kanal tuba yang akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik
DAFTAR PUSTAKA
7) Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP