Banyak penyebab diare selain infeksi, tetapi sepsis merupakan penyebab yang paling sering selama periode neonatal. Lakukan tindakan pencegahan bisul dengan ketat, bila merawat bayi bila dengan diare untuk mencegah bisul silang di ruang perawatan bayi. Pakai sarung tangan bila menangani popok dan barang lain yang kotor yang telah digunakan. Cuci tangan dengan baik setiap simpulan memegang bayi yang diare.
Masalah
- Bayi berak, cair lebih sering dari biasanya.
- Tinja berwarna hijau dan mengandung lendir dan darah.
- Kehilangan banyak cairan sampai mengakibatkan dehidrasi
Temuan
- Kaji ulang temuan dari anamnesis dan pemeriksaan dan dapatkan gosip pemanis dibawah ini untuk menetukan kemukinan diagnosis.
- Pola minum (ASI atau minuman lain);
- Konsistensi tinja (encer, hijau, bercampur lendir atau darah);
- Kapan mulai diare;
- Frekuensi berak;
- Riwayat kelahiran: ketuban pecah dini, kurang bulan, bisul intra uterin.
- Tanda dehidrasi ( mata cekung, ubun-ubun cekung, elastic kulit turun, pengecap dan membran mukosa kering). Secara umum sulit mencari tanda dehidrasi pada neonatus; di curigai bila berat tubuh turun > 10% dan/atau jumlah kencing menurun,
- Tanda-tanda sepsis1
- Distensi abdomen
Manajemen umum
- Beri pertolongan pada ibu untuk menyusui. Jika bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative cara pemberian minum.
- Jika ibu memperlihatkan makanan atau cairan lai selain ASI, minuman/ makanan lain harus dihentikan.
- Berikan larutan rehidrasi oral, setiap kali diare:
- Jika bayi dapat menusu, ibu dianjurkan untuk memberi ASI sesering mungkin,
- Jika tidak ada ASI, berikan larutan rehidrasi oral 20 mL yang sudah diencerkan, dengan perbandingan 1:3.
- Jika bayi tidak dehidrasi, ASI di berikan lebih sering dan lebih lama.
- Jika bayi membuktikan tanda dehidrasi atau sepsis: Pasang jalur IV, sementara bayi masih menyusu kalau memungkinkan ;
- Jika bayi menujukan tanda-tanda dehidrasi, berikan larutan Ringer Laktat/ NaCL 0,9% 30 mL/kg berat tubuh dalam 1 jam :
- Lakukan penilaian setelah 1 jam:
- Jika membaik, lanjutkan dengan 70 mL/kg berat tubuh dalam 5 jam;
- Jika kondisi bayi tidak membaik, dan menujukan tanda-tanda denyut nadi lemah, ulangi pemberian cairan 30 mL/kg berat tubuh dalam 1 jam
- Lakukan pengamatan dan penilaian dalam 18 jam berikutnya:
- Jika bayi telah terehidrasidan tidak diare lagi, berikan cairan dengan dosisrumatan sesuai umur,
- Jika bayi telah terehidrasi tapi masih diare, tambahkan cairan rumatan dengan 10 mL setiap kali diare dan sesuaikan volume cairan yang diberikan .
- Lakukan kaji ulang setelah 12 jam.