Iklan Infeed Image Above

DISTOSIA PERSALINAN KARENA KELAINAN SERVIKS

1. Definisi 
Distosia Serviks Uteri yaitu terhalangnya kemajuan persalinan disebabkan kelainan serviks uteri. Walaupun his normal dan baik, kadang kala pembukaan serviks jadi macet karena ada kelainan yang menyebabkan serviks tidak mau membuka.

2. Etiologi 
Penyebab distosia serviks uteri yaitu adanya kelainan pada letak rahim diantaranya: perut gantung (Abdomen Pendulum), Hyperanteflexio, Retroplexio uteri, Mioma Uterus, Kanker rahim. 

3. Klasifikasi 
Ada 4 jenis kelainan pada serviks uteri: 
a) Serviks kaku yakni suatu keadaan dimana seluruh serviks kaku. 
Keadaan ini sering dijumpai pada primigravida tua, atau karena adanya parut-parut bekas luka atau bekas bisul atau pada karsinoma serviks. Kejang atau kaku serviks dibagi 2, dikatakan primer: mungkin disebabkan oleh rasa takut atau pada primigravida renta atau alasannya psikis. Sekunder: oleh karena luka-luka dan bisul yang sembuh dan meninggalkan parut. 

b) Serviks Gantung (hanging cervix
Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri ekstermem dapat terbuka lebar, sedangkan ostium uteri internum tidak mau membuka. Serviks akan menggantung menyerupai corong. 

c) Serviks Konglumer (conglumeratio cervix
Suatu keadaan dimana ostium uteri internum dapat terbuka hingga lengkap sedangkan ostium uteri eksternum tidak mau membuka. Keadaan ini sering kita jumpai pada wanita dengan prolaps uteri yang menjadi hamil atau dengan serviks dan portio yang panjang (elongatio seervicisat portionis). Dalam hal ini serviks dapat menjadi tipis, namun ostium uteri eksternum tidak membuka atau hanya membuka 5 cm. 

d) Edema serviks, 
Bila dijumpai edema yang jago dari serviks disertai hematoma dan nekrosis ini merupakan tanda adanya obstruksi. Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menjadikan edema serviks. 

4. Diagnosis 
Diagnosis dapat ditegakkan dengan beberapa kali moment opname pemeriksaan dalam yaitu his baik tetapi pembukaan serviks tidak bertambah dan pemeriksaan dilakukan 2-3 kali antara 1-2 jam. 

5. Penanganan 
Pada kondisi serviks yang kaku setelah ditegakan Diagnosa memang serviks kaku dan setelah perlindungan obat-obatan menyerupai valium dan pethidin tidak merubah sifat kekakuan tindakan kita yaitu melaksanakan caesar. 

Pada kondisi serviks Konglumer tergantung kepada keadaan turunnya kepala janin : 
  1. Ostium uteri eksternum dicoba melebarkan pembukaannya secara digital dan memakai dilatator. 
  2. Ostium uteri eksternum dilebarkan dengan sayatan menurut Durhssen (Durhssen incision) menyerupai dibawah ini. Sayatan masing-masing selebar 11/2 – 2 cm dengan demikian pembukaan menjadi lengkap dan partus dapat dipimpin atau diselesaikan dengan ekstrasi vakum dan forceps. 
  3. Bila hal-hal diatas tidak berhasil atau tidak mungkin sebaiknya dilakukan section caesarea
  4. Distosia karena kelainan edema serviks Bila syarat-syarat untuk ekstrasi vakum dan forsep tidak dipenuhi penderita maka ditolong dengan section caesarea
Sumber: 
1. Winkjosastro. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta;2002.
2. Cunningham. Obstetric Williams. penerbit buku kedokteran ECG, Jakarta;2006.
3. IBG Manuaba dkk. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta;2006

Histats